Mantan Pemain Manchester City Pilih Pensiun & Kuliah di Oxford

Han Willhoft-King, mantan gelandang muda Inggris U-16, pernah diprediksi menembus Liga Inggris dan sempat masuk radar Timnas Indonesia U-17. Dibawah ini akan menjelaskan berita seputar sepak bola menarik lainnya di FOOTBOLSTOCK.

Mantan Pemain Manchester City Pilih Pensiun & Kuliah di Oxford

Ia menempuh perjalanan panjang di akademi Tottenham Hotspur sebelum pindah ke Manchester City U-21 pada 2024. Selama lebih dari satu dekade di akademi, Willhoft-King mendapat bimbingan dari legenda seperti Yaya Toure dan Antonio Conte.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Bahkan ia sempat mengikuti sesi latihan tim utama Manchester City dan melihat langsung kualitas pemain top seperti Kevin De Bruyne, Erling Haaland, dan Phil Foden. Namun, perjalanan kariernya tidak mulus.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Cedera panjang dan persaingan ketat membatasi kesempatan bermainnya. Meski memiliki potensi besar, Willhoft-King mulai merasakan kebosanan dan frustrasi karena rutinitas sepakbola profesional yang monoton, sehingga membuatnya mempertimbangkan pilihan hidup lain.

Intensitas Latihan Guardiola Menjadi Beban

Pengalaman Willhoft-King mengikuti latihan tim utama Man City di bawah Pep Guardiola meninggalkan kesan mendalam. Ia menggambarkan latihan yang penuh energi dan disiplin tinggi, namun juga melelahkan secara mental. “Kami berlari mengejar bola seperti anjing selama setengah hingga satu jam,” ungkapnya.

Latihan yang intens ini membuatnya sulit menikmati proses belajar dan berkembang. Ia merasa frustrasi karena tidak bisa bersaing dengan pemain top yang sudah mapan, sehingga pengalaman itu justru membuatnya enggan datang ke sesi latihan.

Selain fisik, kebosanan dan rutinitas menjadi faktor besar. Ia mengaku bahwa kehidupan sehari-hari di sepakbola profesional terasa monoton: latihan, pulang, menunggu sesi berikutnya. Hal ini akhirnya mendorongnya memikirkan masa depan yang lebih bermakna di luar lapangan.

Baca Juga: Wrexham Kecewa Berat Usai Tersingkir di Piala Carabao

Keputusan Pensiun Demi Masa Depan

Mantan Pemain Manchester City Pilih Pensiun & Kuliah di Oxford

Setelah menyadari bahwa sepakbola profesional tidak lagi memberi kepuasan, Willhoft-King memilih pensiun pada usia 19 tahun. Ia menekankan bahwa meski sepakbola dicintainya, ia ingin mengejar sesuatu yang bisa bertahan lebih lama dari 10-15 tahun karier pemain.

Ia memutuskan untuk menempuh pendidikan hukum di Brasenose College, Oxford University. Keputusan ini juga dipengaruhi latar belakang keluarga yang menekankan pendidikan, serta keinginannya mengembangkan potensi intelektual di luar lapangan.

Keputusan ini menunjukkan bahwa bakat dan peluang tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan pribadi. Willhoft-King menekankan pentingnya memilih jalur hidup yang sesuai dengan tujuan dan kepuasan diri, bukan semata mengejar karier profesional.

Hidup Baru Tanpa Tekanan Profesional

Kini, Willhoft-King tetap bermain sepakbola di Oxford tanpa tekanan profesional. Ia bergabung dengan tim universitas dan mengikuti pertandingan klasik melawan Cambridge, menikmati permainan tanpa stres dan target tinggi.

Kehidupan barunya memberinya keseimbangan antara akademik, olahraga, dan kehidupan sosial. Ia mengaku lebih termotivasi dan bahagia dibandingkan saat mengejar karier profesional di Liga Inggris.

Cerita Willhoft-King menjadi pengingat bahwa tekanan dan intensitas di lingkungan sepakbola elite bisa menuntun pemain muda ke titik jenuh. Kadang, kebahagiaan dan masa depan jangka panjang lebih penting daripada mengejar mimpi profesional yang menuntut pengorbanan besar. Manfaatkan waktu luan Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footbolstock.com.