Man United kembali menelan kekalahan dalam lanjutan Liga Premier musim ini setelah takluk 0-1 dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford. Gol tunggal Pablo Sarabia melalui tendangan bebas di menit ke-77 menjadi penentu kemenangan Wolves, sekaligus menambah catatan buruk United yang telah kalah 15 kali di kompetisi domestik. FOOTBOLSTOCK, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Meski baru saja meraih kemenangan dramatis 5-4 atas Lyon di Liga Europa, performa The Red Devils justru mengecewakan. Babak pertama berjalan sangat datar dengan hanya satu tembakan tepat sasaran. Bruno Fernandes, yang masuk di babak kedua, mencoba membangkitkan serangan, tetapi kegagalan memanfaatkan peluang berujung pada kekalahan.
Mason Mount bahkan menyia-nyiakan dua peluang emas untuk menyamakan kedudukan. Hasil ini membuat United tetap stagnan di posisi ke-14 klasemen, sementara Wolves mengumpulkan poin yang sama di peringkat ke-15.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Kritik terhadap Strategi dan Mental Pemain
Manajer Ruben Amorim mengakui bahwa timnya lebih unggul dalam penguasaan bola, tetapi kegagalan mencetak gol menjadi penyebab utama kekalahan. “Kami kebobolan dari satu-satunya tembakan mereka ke gawang. Jika tidak bisa mencetak gol, mustahil memenangkan pertandingan,” ujarnya kepada Sky Sports.
Selain masalah finishing, United juga dinilai kurang agresif dalam membangun serangan. Pemain seperti Christian Eriksen dan Rasmus Hojlund tidak mampu memberikan ancaman berarti. Bahkan, Hojlund gagal memanfaatkan umpan matang Fernandes di depan gawang.
Protes dari suporter juga turut memengaruhi atmosfer pertandingan. Sebelum laga, mereka membentangkan spanduk besar menentang kebijakan pemilik baru, Jim Ratcliffe, yang berencana memindahkan beberapa kursi penonton demi tamu VIP. Hal ini menambah tekanan bagi para pemain di lapangan.
Baca Juga: Virgil van Dijk Teken Perpanjangan Kontrak di Liverpool
Kebangkitan Wolves dan Kelemahan United di Lini Belakang
Wolverhampton Wanderers tampil lebih terorganisir dan disiplin secara taktis. Meski sempat kesulitan menembus pertahanan United di babak pertama, mereka mampu memanfaatkan kesalahan lawan. Sarabia, yang masuk sebagai pemain pengganti, menjadi pahlawan dengan gol spektakuler dari tendangan bebas.
Ini adalah kemenangan kedua Wolves atas United musim ini, sekaligus yang pertama sejak musim 1979-80. Namun, prestasi ini tidak terlalu mengejutkan mengingat lima tim lain juga telah mengalahkan United baik di kandang maupun tandang.
Kiper Wolves, Dan Bentley, yang menggantikan José Sá yang cedera, tampil solid dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis tendangan bebas Eriksen. Sementara itu, Andre Onana tidak bisa berbuat banyak menghadapi tendangan akurat Sarabia.
Evaluasi Musim dan Masa Depan Manchester United
Kekalahan ini menandai rekor buruk United dengan 15 kekalahan di Liga Premier—terburuk sejak musim 1989-90. Situasi ini memicu pertanyaan besar mengenai masa depan tim, termasuk efektivitas strategi Amorim dan mental pemain.
Beberapa pemain seperti Fernandes dan Mount sebenarnya mencoba memberikan dampak, tetapi inkonsistensi menjadi masalah utama. Di sisi lain, Wolves menunjukkan perkembangan di bawah Vitor Pereira, dengan para pemain tampil lebih percaya diri.
“Saya rasa tim ini butuh perubahan,” kata Sarabia. “Dengan Pereira, semuanya berbeda. Pemain lebih bahagia di lapangan, dan itu terlihat dari performa mereka.” Bagi United, musim ini semakin berat, dan tanpa perbaikan segera, mereka bisa terjerumus lebih dalam di papan tengah klasemen. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footbolstock.com.