Arsenal semakin mantap di puncak klasemen setelah menang 4-1 atas Tottenham dalam Derbi London Utara. Dibawah ini akan ada penjelasan berita seputar sepak bola menarik lainnya di FOOTBOLSTOCK.
Dominasi mereka terlihat jelas, dengan Spurs hanya mampu mencetak satu gol lewat aksi individu Richarlison. Selain itu, The Gunners tampak tidak perlu mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menguasai laga.
Meski Tottenham tampil kurang menggigit, satu momen krusial tetap mencuri perhatian yakni gol pertama Eberechi Eze yang diprotes keras oleh pihak Spurs. Beberapa legenda klub, termasuk Les Ferdinand, mempertanyakan mengapa VAR tidak meninjau situasi tersebut lebih mendalam. Banyak yang menilai bahwa gol itu berpotensi besar memengaruhi psikologi pertandingan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Namun, pada akhirnya keputusan wasit dan VAR tidak berubah. Arsenal terus memanfaatkan momentum dan menutup laga dengan kemenangan telak yang makin mempertegas status mereka sebagai calon juara.
Mengapa Gol Eze Tetap Disahkan VAR?
Kontroversi bermula ketika tayangan ulang menunjukkan Zubimendi dan Trossard berdiri di posisi offside saat Eze melepaskan tembakan. Keduanya terlihat berada di jalur pandang kiper Tottenham, Guglielmo Vicario. Meski begitu, VAR menilai bahwa kehadiran dua pemain Arsenal tersebut tidak cukup untuk membatalkan gol.
Premier League menjelaskan bahwa tidak ada pemain Arsenal yang secara aktif menghalangi pandangan kiper atau melakukan gerakan yang memengaruhi lawan. Artinya, walaupun mereka berada di posisi offside, tindakan mereka tidak dianggap mengintervensi permainan. Oleh sebab itu, keputusan di lapangan menganggap gol sah tetap dipertahankan.
Menariknya, Vicario sendiri mengakui bahwa meski gol itu dianulir, pertandingan kemungkinan tidak akan berubah banyak. Ia mengakui adanya gangguan pada pandangannya, namun menegaskan bahwa Tottenham kalah bukan karena insiden tunggal tersebut.
Baca Juga: Mantan Pemain Manchester City Pilih Pensiun & Kuliah di Oxford
Isu Konsistensi VAR Kembali Mencuat
Kontroversi ini memperpanjang daftar pertanyaan soal konsistensi VAR sepanjang musim. Liverpool bahkan sebelumnya melayangkan protes resmi terkait dianulirnya gol Van Dijk melawan Manchester City, dalam situasi yang menurut banyak pihak mirip dengan kasus Eze. Perbandingan ini membuat publik kembali meragukan standar penilaian VAR.
Keputusan yang berbeda dalam situasi yang tampak serupa membuat banyak pengamat kesulitan memahami pola VAR. Beberapa menilai bahwa aturan offside dan intervensi kiper masih terlalu subjektif. Hal inilah yang memicu kritik tajam terhadap PGMOL sebagai badan pengawas wasit.
Meski demikian, fokus Arsenal tidak terganggu. Mereka terus melaju dan memanfaatkan setiap kontroversi sebagai dorongan tambahan untuk menjaga momentum dalam perebutan gelar.
Arsenal Rayakan Hari Spesial dan Tantangan Berikutnya
Mikel Arteta menyebut kemenangan ini sebagai hari spesial, terutama karena derbi selalu memiliki arti penting bagi para pendukung. Ia memuji performa Eze yang mencetak hattrick dan menilai pemainnya tampil dominan dalam setiap aspek permainan. Arsenal tampil sabar, tajam, dan solid sepanjang 90 menit.
Arteta menegaskan bahwa skuadnya kini memiliki kepercayaan diri tinggi dan kualitas untuk tampil konsisten. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang dan setiap laga Premier League selalu menyuguhkan tantangan berbeda. Stabilitas performa akan menjadi kunci mempertahankan posisi puncak.
Setelah kemenangan besar ini, Arsenal akan menghadapi ujian berat melawan Bayern Munich di Liga Champions. Setelah itu, mereka harus bertandang ke Stamford Bridge dalam laga yang berpotensi menentukan arah persaingan gelar. Pekan berat menanti, namun Arsenal tampak siap menyambutnya. Manfaatkan waktu luan Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di footbolstock.com.